Bagaimana cara kerja pemanas mobil :
Ketika mesin mobil bekerja, sejumlah besar panas dihasilkan di dalamnya. Panas ini diserap dan terbawa oleh pendingin melalui sistem pendingin mesin. Pendingin bersirkulasi di dalam mesin, menghilangkan bagian panas melalui radiator, dan kemudian mengalir kembali ke mesin untuk siklus baru. Selama proses ini, beberapa pendingin mengalir melalui penukar panas pemanas. Dalam penukar panas, pertukaran pendingin panas dengan udara mengalir melaluinya. Panas dalam pendingin ditransfer ke udara, menyebabkan suhu udara naik. Pada saat yang sama, suhu pendingin akan berkurang sesuai, tetapi tidak akan mempengaruhi efek disipasi panas dari mesin. Di bawah aksi blower, udara dingin menukar panas dengan pendingin panas di penukar panas untuk membentuk udara hangat. Suhu dan laju aliran udara hangat dapat dikontrol dengan menyesuaikan kecepatan blower dan pembukaan saluran pasokan udara. Udara yang dipanaskan oleh penukar panas dikirim ke dalam mobil di bawah aksi blower. Saluran pasokan udara mendistribusikan udara hangat ke berbagai area di dalam mobil untuk memberi pengemudi dan penumpang lingkungan berkendara yang hangat dan nyaman.
Untuk menjaga suhu di dalam konstanta mobil, sistem pemanasan mobil juga dilengkapi dengan perangkat kontrol suhu. Perangkat ini secara otomatis menyesuaikan aliran pendingin dan kecepatan blower berdasarkan suhu yang ditetapkan pengemudi. Ketika suhu di dalam mobil mencapai nilai yang ditetapkan, perangkat kontrol suhu akan secara otomatis mengurangi laju aliran pendingin dan kecepatan blower, sehingga mengurangi suhu dan laju aliran udara hangat; Ketika suhu di dalam mobil lebih rendah dari nilai yang ditetapkan, ia akan meningkatkan pendinginan laju aliran cairan dan kecepatan blower meningkatkan suhu dan laju aliran udara hangat.
Hal -hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan pemanas mobil :
1. Jangan menyalakan pemanas segera: ketika mobil baru saja dimulai, suhu mesin belum mencapai kondisi operasi normal. Menyalakan pemanas segera saat ini dapat meniup udara dingin dan meningkatkan beban pada mesin. Oleh karena itu, disarankan untuk menghidupkan mesin untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu, dan kemudian menyalakan pemanas setelah penunjuk suhu mesin mencapai posisi tengah.
2. Perhatikan sirkulasi udara: Menghidupkan udara hangat untuk waktu yang lama akan membuat udara di dalam mobil kering dan bahkan menyebabkan hipoksia. Oleh karena itu, sirkulasi eksternal harus dibuka dengan tepat atau jendela harus sedikit dibuka untuk mempertahankan sirkulasi dan kesegaran udara di dalam mobil. Ini juga akan membantu mencegah jendela mobil Anda berkabut.
3. Hindari bertiup langsung di wajah: Meniup langsung di wajah akan mengeringkan kulit dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Dianjurkan untuk menyesuaikan arah outlet udara untuk menghindari pukulan langsung ke wajah.
4. Suhu tidak boleh terlalu tinggi: suhu yang terlalu tinggi tidak hanya akan meningkatkan konsumsi bahan bakar, tetapi juga dapat menyebabkan pengemudi merasa mengantuk, menyebabkan kecelakaan keselamatan. Disarankan untuk mengatur suhu dalam kisaran yang nyaman.
5. Jangan nyalakan A/C: A/C adalah sakelar pendingin dari AC mobil, dan udara hangat dipanaskan oleh suhu pendingin engine. Oleh karena itu, saat menyalakan pemanas, tidak perlu menyalakan sakelar A/C, jika tidak ia akan membuang energi dan mempengaruhi peningkatan suhu di dalam mobil.
6. Hindari Penggunaan Jangka Panjang: Penggunaan udara hangat yang berkepanjangan akan membuat udara di dalam mobil kotor dan mempengaruhi kesehatan pernapasan pengemudi. Oleh karena itu, disarankan untuk membuka jendela untuk ventilasi sesekali, atau nyalakan sirkulasi eksternal untuk membiarkan udara segar masuk ke dalam mobil.
7. Perhatikan mengemudi yang aman: Saat menggunakan pemanas, pengemudi harus tetap fokus dan menghindari perasaan mengantuk karena suhu yang berlebihan di dalam mobil. Pada saat yang sama, perhatikan kondisi jalan dan sinyal lalu lintas untuk memastikan keselamatan berkendara.








